Nama : Abdullah Yaksan
NPM : 0904130001P
P. Studi : Hama dan Penyakit Tanaman
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2010
PENYAKIT KERDIL RUMPUT
A. Pendahuluan
Penyakit kerdil rumput pada tanaman padi untuk pertama kali diketahui di Filipina pada tahun 1962. Pada tahun 1964 dibuktikan bahwa virus ditularkan oleh wereng coklat, Nilaparvata lugens (Stal). Dewasa ini penyakit sudah ditemukan di Indonesia, Malaysia, Thailand, Sri Lanka, India dan Jepang. Di Indonesia untuk pertama kali gejala penyakit kerdil rumput ditemukan di Bogor pada tahun 1967. Di Jawa Tengah kerdil rumput menjadi makin penting dari tahun 1969-1971. Meningkatnya kerdil rumput berhubungan erat dengan tingginya populasi wereng coklat. Percobaan yang dilakukan di Bogor dengan memakai wereng coklat memperkuat pendapat bahwa panyakit disebabkan oleh virus kerdil rumput. Penyakit ini meluas secara cepat yang disertai dengan meningkatnya populasi wereng coklat yang merusak beribu ha padi di sentra-sentra padi Indonesia.
B. Gejala Penyakit
Gejala dapat timbul pada semua umur tanaman. Tanaman membentuk anakan kecil-kecil, sehingga tanaman seperti kipas atau seperti rumput dan tampak sebagai kelebihan bibit yang ditanam dalam petakan sawah. Ciri khasnya yaitu memiliki buku-buku batang pendek, daun-daun sempit, kaku dan tegak. Daunnya berwarna hijau kekuningan hingga kuning, kadang-kadang dengan banyak bercak karat, yang dapat meluas membentuk bercak-bercak besar tidak teratur. Namun tanaman dapat terus hidup sampai pertanaman masak, tetapi tanaman yang sakit hanya membentuk malai kecil atau tidak membentuk sama sekali. Bila pun bulirnya terbentuk akan hampa dan berwarna coklat.
C. Penyebab Penyakit
Penyebab penyakit kerdil rumput pada padi belum dapat dikatakan pasti. Di duga bahwa penyebabnya adalah virus. Dalam irisan lewat tipis dari serangga yang infektif terlihat adanya partikel-partikel yang mirip dengan virus dengan garis tengah 70 nm. Shikata dkk menemukan partikel virus isometrik dengan garis tengah lebih kurang 20 nm.
D. Daur Penyakit
Menurut Rivera dkk lebih kurang 20-40 % dari individu wereng coklat (Nilaparvata lugens (Stal) ) dalam populasi dapat menularkan virus. Serangga jantan dan betina, bersayap pajang ataupun pendek, berwarna muda hingga tua, mempunyai kemampuan yang sama untuk menularkan virus. Nilaparvata lugens menjadi infektif setelah menghisap tanaman sakit selama 30 menit. Masa inkubasi di dalam vector antara 10-11 hari, meskipun bervariasi anatara 5-28 hari. Serangga yang infektif dapat menularakan virus jika dibiarakan menghisap pada tanaman sehat selama 5-15 menit meskipun persentasenya rendah. Tanaman menunjukkan gejala penyakit 10-20 hari setelah infeksi. Virus ini tidak terbawa oleh biji dan tidak juga ditularkan oleh vector pada telur yang dihasilkan. Rata-rata umur serangga yang mengandung virus lebih pendek daripada yang tidak mengandung virus.
Perkembangan penyakit terutama ditentukan oleh adanya sumber infeksi atau tanaman sakit. Wereng coklat berkembangbiak dengan cepat jika lingkungannya mendukung, sehingga jumlah tanaman yang terinfeksi atau tanaman yang sakit meningkat dengan cepat. Namun wereng coklat yang bersayap panjang memegang peranan yang lebih penting dalam hal penyebaran penyakit daripada yang bersayap pendek. Karena yang bersayap panjang dapat terbang lebih jauh dari pada yang pendek. Mochida meneliti penyebaran kerdil rumput dengan vektornya khusus di Jawa dan Bali. Kerdil rumput sering terdapat di dalam daerah ledakan wereng coklat, namun padi yang rusak berat karena kerdil rumput tidak selalu mempunyai populasi wereng coklat yang tinggi pada saat pengamatan.
E. Pengendalian
1. Penanaman berbagai varietas padi yang tahan terhadap wereng coklat seperti IR26, IR28, IR30, IR32, IR34 dan IR64 dapat juga mengurangi populasi vektor serangga.
2. Pola tanam dengan pegiliran tanaman dengan tanaman yang bukan padi dan penanaman dengan secara serentak.
3. Sanitasi dengan membersihkan tanaman yang sakit dari lahan.
4. Pengendalian vektor dengan penyemprotan menggunakan insektisida baik pada persemaian dan setelah tanaman berumur 30 hari setelah tanam dan disekitarnya dijumpai gejala kerdil rumput.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar